Kabupaten Bima Tidak Ada Kelangkaan Pupuk, Yang Ada Kenaikan harga
Cari Berita

Iklan 970x90 px

Kabupaten Bima Tidak Ada Kelangkaan Pupuk, Yang Ada Kenaikan harga

Selasa, 12 Januari 2021


Kabid RPLPT Ir. Beni 

Bima, SorotNTB.com- Mencuat di media sosial dan masyarakat di bima tentang terjadinya kelangkaan pupuk bersubsidi di wilayah Kabupaten Bima beberapa hari ini menjadi sorotan publik. 


Belum lama ini. Warga Bolo Senin (11/1/2021) menjarah pupuk milik CV Lewamori saat ingin mendistribusikan di Monta, yang menjadi wilayah kerja dan tanggung jawab CV dimaksud.

Melihat kejadian itu, Kepala Dinas Pertanian dan perkebunan, melaui Kabid RPLPT Ir. Beni menyatakan, persedian pupuk untuk wilayah Kabupaten Bima sudah ada dari pupuk Kaltim.

"Jatah pupuk untuk kabupaten  Bima tahun ini meningkat, kita mendatkan 40.395 ton, ada peningkatan dibanding tahun lalu," ujar Beni Selasa (12/1/2021).

Hanya saja Kata Beni,  pupuk saat ini mengalami naik harga, dari harga awalnya Rp1.800 per kilo, naik Rp.450 perkilo. Dan kenaikan harga ini sudah di atur dari pusat.

"Harga pupuk Tahun lalu Rp.1.800, tapi sekarang sudang naik menjadi Rp.2.250 perkilo," akunya.

Menurutnya, kelangkaan pupuk di Kabupaten Bima sebenarnya tidak ada. Karena dari pupuk Kaltim itu sendiri sudah mempersiapkan untuk di Distribusikan tiap Pengecer.

"Tidak ada kelangkaan pupuk, kejadian pengambilan pupuk oleh warga di bolo kemarin, karna petani  sangat mendesak  kebutuhan untuk pupuk jagung mereka," katanya.

Beni tegaskan, Pihak Distributor agar segera mendistribusikan pupuk disetiap pengecer di 18 Kecematan, agar kebutuhan petani cepat terpenuhi dengan secepatnya.

"Distributor harus secepatnya distribusikan pupuk tiap pengecer di kecamatan,  agar kebutuhan petani terpenuhi," tegasnya.

Selain itu, Beni berharap, pihak distributor agar melakukan komusi dan minta bantuan pada pihak Polri, TNI untuk mengawal pendistribusian pupuk ditiap kecamatan. Agar kejadian seperti di bolo tidak terulang lagi.

"Distributir harus lakukan komukasi dan minta bantuan pada petugas, agar kejadian seperti kemarin tidak terulang lagi. Petani bersabar, jangan menjarah hak orang lagi, jatah pupuk tiap pengecer sudah ada, tinggal menunggu pendistribusiannya," harapnya. (SRT-01)