Bentuk Kepedulian, Pelindo III Bima Bantu Masyarakat Melalui PKBL
Cari Berita

Iklan 970x90 px

Bentuk Kepedulian, Pelindo III Bima Bantu Masyarakat Melalui PKBL

Jumat, 07 Februari 2020

Kepala Pelindo III Bima Wahyu Wirawan. (Foto: Choey)
Kota Bima, SorotNTB.com- Sebagai salah satu perusahaan BUMN, Pelindo III Bima memiliki tanggung jawab besar dalam melaksanakan kegiatan sosial dan lingkungan. Peran dan tanggung jawab sosialnya dilaksanakan melalui Partnership Program atau lebih dikenal dengan sebutan PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan).

Sebagai sebuah perusahaan yang berada di tengah-tengah masyarakat pelindo merasa memiliki tanggung jawab untuk ikut serta dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat khususnya yang ada di sekitar wilayah kerja perusahaan.

Kepala PT.Pelindo III Bima, Wahyu Wirawan yang ditemui Jum'at (07/02/2020) menjelaskan, sebagai sebuah perusahaan, Pelindo tak pernah lepas dari keberadaan masyarakat yang ada di sekitar lingkungan kerjanya. Semakin maju dan besar suatu perusahaan, maka perusahaan itu akan semakin peduli dengan masyarakat yang ada di sekitarnya.

"Itulah yang kini menjadi pedoman Manajemen Pelindo dalam menjalankan roda perusahaan," ucapnya saat ditemui di ruang kerjanya.

Kata dia, Beragam cara yang dilakukan Pelindo dalam menunjukkan kepedulian perusahaan terhadap masyarakat. Salah satunya adalah Program Bina Lingkungan yang merupakan pemberian dana hibah untuk kepentingan masyarakat.

"Pemberian dana yang bersifat hibah ini menjadikan masyarakat yang menerimanya tidak memiliki kewajiban untuk mengembalikan dana tersebut kepada Pelindo III. Walau demikian, Pelindo III menyaratkan agar mereka yang menerima dana Program Bina Lingkungan dengan membuat laporan tertulis beserta bukti atas penggunaan dana bantuan tersebut," jelasnya.

Dana Program Bina Lingkungan, Lanjut dia, dialokasikan untuk hal-hal sebagai berikut yakni, untuk bantuan korban bencana alam, bantuan pendidikan dan pelatihan (Diklat), bantuan peningkatan kesehatan, bantuan pengembangan prasarana dan sarana umum (Sarpas), Bantuan sarana ibadah dan bantuan pelestarian alam.

Dijelaskannya, Sasaran penyaluran bantuan Pelindo, tidak hanya fokus di rumah ibadah saja melainkan berbagai sisi kehidupan tetapi perlu diketahui karena Pelindo ini merupakan BUMN maka jika ada BUMN lain yang juga menyalurkan bantuannya di lokasi yang sama itu tidak diperbolehkan, harus di salurkan ketempat lain yang belum di sentuh oleh BUMN lain untuk sebuah pemerataan.

"Intinya tidak boleh dua BUMN menyalurkan bantuan di lokasi yang sama," terangnya.

Kemudian mengenai dana CSR atau PKBL ini Kata Wahyu, untuk tahun 2019 lalu sekitar 900 juta telah dibagi rata untuk berbagai program bantuan di tiga wilayah yaitu Kota Bima, Kabupaten Bima dan Dompu. Mudah mudahan dana bantuan tahun ini dapat meningkat, tetapi perlu juga di maklumi bahwa di wilayah Bali Nusra itu ada 11 pelabuhan dan kalau berbicara Pelindo itu kalau secara menyeluruh ada sekitar 32 pelabuhan.

"Jadi kalau berbicara anggaran itu terpusat karena semua sama sama mengajukan utamanya program CSR atau PKBL yang di bagi sesuai dengan jumlah pelabuhan yang ada," jelasnya.

Sementara itu Staf bidang PKBL, Bhaidhathun Faujiah menambahkan, bahwa Semua BUMN itu satu-satunya payung dimana di tubuh BUMN itu CSR ini istilah umumnya saja, sedangkan istilah lain yang lebih dikenal itu adalah PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan).

Perlu diketahui, bahwa melalui PKBL ini Pelindo telah membagikan 25 gerobak dorong untuk Pedagang Kaki Lima (PKL), dan memberikan bantuan untuk pembanguan rumah ibadah.

"Pemberian gerobak dorong PKL dampak positifnya sangat terlihat sekali, wilayah pelabuhan yang belumnya kotor kini sudah terlihat bersih, aman, nyaman, tertib itu," pungkasnya. (ADV)