
Karnawati (47)
Kota Bima, SorotNTB.com - Di tengah keramaian ruang tunggu RSUD Bima yang dipadati pasien, Karnawati (47) tampak duduk tenang menunggu panggilan kontrol setelah operasi. Warga Kecamatan Sape ini baru saja menjalani operasi pengangkatan benjolan akibat komplikasi dari diabetes yang telah lama diidapnya.
Meski kondisi kesehatannya sempat menurun, semangatnya untuk pulih tetap menyala. Karnawati adalah peserta aktif Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang mengikuti dua program unggulan BPJS Kesehatan, yaitu Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) dan Program Rujuk Balik (PRB).
“Ini kontrol pertama saya setelah operasi kemarin. Benjolan ini muncul karena kadar gula saya tinggi. Alhamdulillah, operasinya berjalan lancar dan sekarang semua biaya sudah dijamin sepenuhnya oleh program JKN,” ungkap Karnawati saat ditemui di RSUD Bima pada Senin (07/07/2025).
Karnawati mengaku selama menjalani rawat inap, ia tidak pernah mengalami kendala seperti diminta membeli obat di luar rumah sakit. Seluruh kebutuhan pengobatannya ditanggung penuh oleh BPJS Kesehatan. Namun, ia dan keluarga sempat secara mandiri membeli suplemen tambahan demi mempercepat proses pemulihan.
“Itu kemauan dari kami sendiri, bukan anjuran dokter, kalau dari pelayanan rumah sakit sudah lengkap semua tidak ada mengeluarkan biaya sepeserpun dikarenakan sudah di jamin oleh Program JKN,” ujarnya.
Sebagai penderita diabetes mellitus, Karnawati tercatat sebagai peserta aktif Prolanis di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Setiap bulan, ia mendapatkan pemeriksaan rutin, penyuluhan kesehatan, serta suplai obat dan insulin yang dibutuhkan untuk menjaga kadar gulanya tetap stabil.
“Saya memang rutin kontrol dan ambil obat tiap bulan di sini. Insulinnya juga selalu tersedia, yang penting saya disiplin minum obat dan jaga pola makan,” jelasnya.
Prolanis adalah bentuk layanan kesehatan proaktif dari BPJS Kesehatan yang ditujukan bagi peserta JKN yang menderita penyakit kronis seperti diabetes mellitus tipe 2 dan hipertensi. Tujuannya adalah untuk mencegah komplikasi serta menjaga kualitas hidup pasien tetap optimal. Selain itu, peserta Prolanis juga mendapat akses ke kegiatan senam bersama, pemeriksaan laboratorium, hingga kunjungan rumah bagi yang memerlukan.
Setelah menjalani perawatan intensif di rumah sakit, Karnawati kini juga termasuk peserta Program Rujuk Balik (PRB). Program ini memungkinkan pasien kronis yang sudah stabil untuk melanjutkan pengobatan di FKTP seperti Puskesmas, tanpa harus bolak-balik ke rumah sakit. Hal ini dinilai sangat membantu pasien dari wilayah yang jauh.
“Dengan PRB saya tidak perlu lagi terlalu sering ke rumah sakit. Cukup kontrol rutin di Puskesmas, obat tetap bisa diambil tiap bulan. Hemat waktu, tenaga, dan biaya,” katanya.
Program seperti Prolanis dan PRB terus dikembangkan oleh BPJS Kesehatan sebagai bentuk layanan promotif dan preventif untuk peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang menderita penyakit kronis.
Pengembangan ini bertujuan agar peserta tidak hanya mendapatkan akses terhadap pengobatan, tetapi juga memperoleh pendampingan berkelanjutan guna meningkatkan kualitas hidup mereka secara menyeluruh.
Karnawati berharap semakin banyak masyarakat yang sadar pentingnya menjadi peserta JKN, terlebih mereka yang memiliki penyakit kronis. Ia menegaskan bahwa disiplin dalam menjalani pengobatan, menjaga pola hidup sehat, dan memanfaatkan fasilitas yang tersedia adalah kunci utama untuk tetap sehat.
“Jangan menunggu sakit dulu baru daftar Program JKN. Dengan jadi peserta dan ikut program seperti Prolanis, kita bisa lebih siap menjaga kesehatan. Saya sudah merasakannya sendiri,” tutup Karnawati dengan senyum penuh keyakinan. (Red)

