Isnaini: Jika Ingin Naikan Electoral Jangan Pakai Logika Yang Menampar Wajah Sendiri
Cari Berita

Iklan 970x90 px

Isnaini: Jika Ingin Naikan Electoral Jangan Pakai Logika Yang Menampar Wajah Sendiri

Jumat, 06 Maret 2020

Wakil Ketua KNPI NTB Isnaini. (Foto: Nurdin)
Bima, SorotNTB.com-Mendekati waktu perhelatan Pilkada, pengklaim menjadi sesuatu yang sulit dihindari termasuk terhadap program Pusat maupun Provinsi. Baru-baru ini hangat menjadi perbincangan publik sekaligus menjadi lelucon tertawaan publik Bima terhadap apa yang dilakukan oleh kubu IDP (Petahana) atas beberapa program Pusat maupun Provinsi. Misalnya, klaim pembangunan puskesmas yang dikatakan sebagai kesuksesan lobby IDP dan disisi yang lain mengatakan kerusakan ruas jalan di pasar Tente adalah menjadi kewenangan Provinsi dengan menuntut Anggota DPRD Provinsi agar menekan Pemprov untuk memperbaikin jalan tersebut.

Menyikapi hal tersebut, Wakil Ketua KNPI NTB urusan Percepatan Pembangunan Daerah dan Desa Tertinggal, Muhammad Isnaini AR mengatakan logika yang dibangun oleh loyalis atau kubu petahana sangat irasional. "Logikanya mandek. Satu sisi mengatakan IDP sebagai pelobby handal dan sisi lain mencari kambing hitam atas ketidakmampuan menghadirkan program" ujarnya.

Jenggot sapaan akrabnya, mengatakan logika yang disodorkan oleh mereka kepublik seharunya konsisten. "Jika mengatakan terbangunnya puskesmas yang menjadi prioritas program Nasional tersebut di Kabupaten Bima sebagai bagian handalnya Lobby IDP maka kerusakaan ruas jalan di Tente harus juga berani diklaim sebagai kegagalan IDP melakukan lobby program Provinsi. Itu baru clear" tegas putra Ngali ini.

Inisiator gerakan menangkan suara Rakyat dengan hastag rumah ke rumah ini juga mengatakan publik Bima tidak lagi bisa diposisikan sebagai warga dalam kegelapan, warga yang tidak mengetahui apa-apa, warga yang minim akses informasi. Tapi warga Bima harus diposisikan sebagai warga yang sudah tercerahkan, warga cerdas, warga yang tidak bisa begitu saja menerima info-info tidak benar. "Jangan memberi info hoax ke publik Bima jika tidak ingin ditertawakan" ucapnya.

Sembari bertanya, Isnaini berujar bahwa apakah sikap kemandekan logika tersebut sebagai bentuk kepanikan dari kubu petahana ditengah beredarnya hasil survei, dimana menunjukan elektabilitas petahana dan kepuasaan publik terhadap rezim Bima Ramah yang anjlok. "Saya tidak habis pikir, kenapa kubu petahana muncul kepublik dengan isu dan logika tumpang tindih begitu. Jika ingin naikan electoral petahana, ya jangan pakai logika yang menampar wajah sendiri" sindirnya.

Lebih lanjut, Isnaini menyarankan untuk kubu petahana, jika tidak ingin menjadi bulan-bulanan lelucon publik supaya dibekali dan atau membekali diri dengan logika yang benar dalam menjawab pertanyaan, pernyataan dan kritikan publik. "Kalau begitu terus, publik bisa saja mengatakan untuk menutupi prestasi yang minim, kubu petahana sedang menyiarkan ke publik tentang suatu kebohongan politik yang tidak sempurna" ungkapnya sambil senyum kecut.

"Frustasi itu dapat disebabkan oleh karena beberapa hal. Salah satunya frustasi karena minim pretasi" tutupnya singkat. (RED)