Kabag Humas Pemkab. Bima. (Foto: Google) |
Kabag Humas Pemerintah Kabupaten Bima M Candra Khusuma BA menjelaskan, bahwa Pasien yang dimaksud selama beberapa waktu berada di jakarta dan baru tiba di bima pada tanggal 27 pebruari 2020. pada saat itu yang bersangkutan sudah mengeluh batuk dan nyeri tenggorokan disertai demam serta sesak napas. Kepulangan Almarhumah diantar oleh suami yang bekerja di Jakarta karena alas an kesehatan Almarhumah yang sakit sesak napas . Almarhumah selama di rumah kondisinya semakin memburuk dan dalam kondisi yang lemas serta mual muntah. maka pada awal maret , Almarhumah melakukan pengobatan di RSUD Dompu dan diberikan obat.
Karena kondisi Almarhumah tidak ada perubahan maka pada tanggal 18 Maret 2020 pukul 19.00 Wita Almarhum dibawa oleh keluarganya ke RSUD Bima untuk dilakukan pemeriksaan. Setelah dilakukan pemeriksaan awal oleh tim Dokter RSUD Bima dan berdasarkan riwayat perjalanan Almarhumah dari Jakarta maka Tim Dokter memasukkan almarhumah dalam Kategori Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan membutuhkan hasil Laboratorium dan keputusan dari Balitbang RI Kemenkes untuk dapat mengetahui apakah pasien tersebut terpapar Corona atau Tidak. Saat ini sample telah dikirim sejak kemarin.
Perawatan oleh RSUD Bima telah melalui SOP dalam menangani Pasien Dalam Pengawasan dan dirawat dalam ruang isolasi , Almarhumah dinyatakan meninggal dunia pada pukul 01.38 Wita. Saat ini Keluarga sedang menunggu proses Pemulangan Jenazah yang sedang dalam penanganan pihak RSUD .
Kepada seluruh masyarakat diharapkan dapat memahami bahwa istilah Pasien Dalam Pengawasan ( PDP ) Corona adalah orang yang menunjukkan gejala influenza sedang sampai berat. PDP ini tadinya berstatus sebagai Orang Dalam Pemantauan ( ODP ).
Jika orang dalam pemantauan menunjukkan gejala batuk, pilek, demam, dan gangguan nafas seperti sesak, maka statusnya berubah menjadi PDP. Jika ODP menunjukkan gejala-gejala di atas, maka langsung statusnya menjadi PDP. Ini berarti orang tersebut harus dirawat. Meskipun dirawat sebagai Pasien Dalam Pengawasan Corona, maka belum tentu statusnya menjadi suspect (diduga) Covid-19. Penanganan PDP, dia akan diisolasi.
Untuk menentukan Positif atau Negatif Corona maka harus melalui Uji Laboratorium yang telah di tunjuk oleh Kementrian kesehatan. Jadi diharapkan kepada masyarakat untuk tidak panik dan tetap menjaga kesehatan diri dengan PHBS serta cuci tangan pakai sabun. (RED)