Gigitan Anjing Diduga Rabies Di Kota Bima Ada 165 Kasus
Cari Berita

Iklan 970x90 px

Gigitan Anjing Diduga Rabies Di Kota Bima Ada 165 Kasus

Rabu, 12 Februari 2020

Kedis Pertanian Kota Bima Ir. Darwis. (Foto: Choey)
Kota Bima, SorotNTB.com- Kasus gigitan anjing terduga Rabies di Kota Bima sejumlah 165 kasus gigitan di mana 120 kasus di antaranya terjadi pada tahun 2019, sementara 45 lainnya terjadi pada tahun 2020 ini.

Terkait dengan kasus gigitan tersebut Pemerintah Kota Bima melalui dinas terkait telah melakukan berbagai upaya pencegahan diantaranya melalui sosialisasi kepada masyarakat dalam bentuk himbauan Walikota yang di sampaikan melalui Masjid dan Mushola di seluruh wilayah kelurahan se Kota Bima.

"Kita sudah sering melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait Rabies," ujar Kepala Dinas Pertanian dan Pertenakan Kota Bima Ir Darwis Rabu (12/02/2020).

Selain itu juga lanjutnya, sosialisasi juga disampaikan melalui Rapat dan pertemuan gormal dinas, Pertemuan PKK, Pertemuan Dharma Wanita, di sekolah sekolah maupun pertemuan non formal lainnya di tengah masyarakat.

Kemudian kata dia, pencegaahan lain yaitu melakukan pemberian vaksinasi kepada anjing dan kucing di mana sejauh ini di tahun 2019 sejumlah 17 kelurahan yang telah di datangi untuk pemberian vaksin ini dan per 6 Februari 2020 telah 31 kelurahan yang di lakukan pemberian vaksin dan di targetkan 10 kelurahan lainnya akan selesai pemberian vaksin per 20 Februari.

"Langkah pencegahan berikutnya adalah melakukan eliminasi atau pemusnahan terhadap anjing liar ini yang telah di lakukan juga di berbagai wilayah kelurahan yang terdapat korban gigitan," terangnya.

Kepada masyarakat Darwis Menghimbau, apabila terjadi gigitan di suatu tempat maka petugas peternakan dari dinas pertanian dan petugas kesehatan akan datang ke lokasi kejadian untuk menangani kasus yang terjadi kemudian terhadap anjing yang menggigit akan di tangkap dan di ikat untuk di observasi selama dua Minggu dan apabila anjing itu mati selama dalam masa observasi maka bisa di duga bahwa anjing tersebut terinveksi virus rabies.

"Untuk membuktikan bahwa Anjing itu Positif atau negatif rabies akan di bunuh untuk di ambil sampel otaknya untuk di uji di laboratorium Veteriner di Denpasar," pungkasnya. (RED)