Tidak Kebagian Pupuk dan Terancam Gagal Panen, Pengecer Nitu Desak Dinas Pertanian Segera Ganti PLL
Cari Berita

Iklan 970x90 px

Tidak Kebagian Pupuk dan Terancam Gagal Panen, Pengecer Nitu Desak Dinas Pertanian Segera Ganti PLL

Senin, 20 Januari 2020

Husnin pengecer pupuk Kelurahan Nitu. Foto: Choey


Kota Bima, SorotNTB.com- Ditengah musim tanam, tentunya petani sangat membutuhkan pupuk untuk membantu mempercepat proses pertumbuhan tanaman. Nah, untuk mendapatkan pupuk ke distributor syaratnya pengecer harus mempunyai E-RDKK dan itu diperoleh dari PLL yang ada di Dinas Pertanian Kota Bima.

Di Kelurahan Nitu saat ini belum ada pasokan pupuk sama sekali karena pengecer UD.Tani Bangkit belum memperoleh E-RDKK dari PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan).

Husnin selaku pengecer UD.Tani Bangkit Kelurahan Nitu, mengeluh karena tidak kebagian pupuk dari distibutor, sementara PPL sibuk mebagikan E-RDKK ke Kelurahan lain semantara Nitu tidak.

"PPL tidak adil dan terkesan pilih kasih kelurahan lain sudah kebagian Sementara kelurahan Nitu belum," Kesalnya Senin, (20/01/2020).

Lanjut Husni, akibat tidak kebagian pupuk petani Nitu saat ini terancama gagal panen.

"Petani Nitu saat ini terancam gagal panen, dan itu adalah kesalahan PLL karena tidak mengeluarakan E-RDKK pada pengecer UD. Tani Bangkit," tudingnya.

Oleh karena itu, Husni mendesak pihak Dinas Pertanian Kota Bima agar segera mengganti PPL karena dapat merugikan petani. "Segera ganti PPL," desaknya.

Kata Husni, Alasan PPL tidak mengeluarkan E-RDKK pada Nitu, karena belum selesai pendataan E-RDKK, Sementara kinerjanya sudah berakhir hingga Desember 2019. 

Lanjut Husni, padahal satu kelurahan Nitu saat ini sangat menggantungkan hidupnya pada pupuk, sementara PPL sibuk dengan mengurus pengecer di kelurahan lain.

"Sudah hampir 2 bulan petani tidak mendapatkan pupuk," terangnya.

Sementara itu PLL Bambang yang dikonfirmasi Via seluler mengatakan, bahwa E-RDKK belum terkumpul semua ke distibutor, 2020 ini belum keluar semua pupuk yang didistribusikan ke Nitu.

"Pupuk belum ada yang didistribusikan ke tempat lain," jelasnya.

Ditanya, soal tugas yang melampaui kewengan dengan membagikan pupuk ke tempat lain? Jawab dia, soal itu tidak ada. " Tugas Saya hanya membuatkan E-RDKK dan mengawal pupuk sampai tempat tujuan hanya itu," terangnya.

Dijelaskannya, setiap kelompok itu diharuskan ada NIK KTP (E-KTP) jadi lewat sistim inilah kelompok mendapatkan pupuk.

"Kalau Pena nae itu sudah ada E-KTPnya," jelasnya. (SR-01)