Hujan Tak Kunjung Turun, Warga Piong Laksankan Sholat Istisqo
Cari Berita

Iklan 970x90 px

Hujan Tak Kunjung Turun, Warga Piong Laksankan Sholat Istisqo

Rabu, 29 Januari 2020

Suasana saat sholat Itisqo di Piong. (Foto: Agus)

Bima, SorotNTB.com-Ratusan Masyarakat Desa Piong Laksanakan Sholat Istiqa, kegitan itu diikuti oleh Anak SD, SMP dan SMA yang ada di Desa setempat. Musim Hutan tak menentu sebagaian wilayah sanggar, Kabupaten Bima. Banyak lahan pertanian yang kering sehingga mengakibatkan Petani gagal panen.

Sudah 2 minggu hujan tak turun. Untuk kebutuhan air untuk mengiram Tanaman jagung, warga hanya mengandalkan mesin Popa air untuk menghiram jagung. Warga piong pun berupaya dengan berdo'a dan menggelar Sholat minta hujan agar saat ini segera turun hujan.

Sholat Istisqa digelar di Mata Air Tampiro. Shalat meminta hujan diikuti seluruh elemen masyarakat masyarakat, anak SD hingga SMA.

"Ini adalah salat Istisqa yang ke empat kalinya, setelah sebelumnya dilaksanakan ibadah serupa di Mesjid, dusun oi ncama dan dusun sagolo," kata Kades Piong Ismail Rabu, (29/01/2020).

Dia berharap, Allah SWT mengabulkan doa warga dengan menurunkan hujan di wilayahnya itu. Sebab, sudah dua Minggu terakhir ini tidak pernah turun hujan..

"Sudah masuk dua minggu lebih hujan tak pernah turun,  jagung petani sudah layu dan sudah ada juga yang mati,"kata ismail.

Menurut Ismail, musim tahun ini tidak menentu melanda Wilayah Kecamatan Sanggar, khusus Desa Piong dibanding dua tahun sebelumnya. Dampaknya bukan hanya kepanasan, tetapi juga lahan pertanian kekeringan hingga gagal panen.

"Kami berharap pemerintah kedepannya mencarikan solusi, terutama masalah bantuan bibit dan harga pupuk diatas harga Het. Karna selama ini bantuan tidak sesuai dengan harapan petani,  dan begitupun harga pupuk di jual diatas harga yang dipatok pemerintah,"terangnya.

Ismail berharap, kalaupun nanti terjadi gagal panen, pemerintah agar bisa membantu masyakat untuk melakukan komunikasi dengan pihak Bank. Karna warga saat ini banyak meminjam Kredit Usaha Rakyat (KUR).

"Ketika kembali terjadi gagal pane nanti agar pemerintah bisa mencarikan solusi. Karna 80 porsen Petani jagung yang ada desa kami teramcam gagal panen,"Harapnya. (Red)