 |
| Walikota Bima HM. Lutfi, SE (Foto : Humas) |
Berdasarkan keterangan Kadis Kesehatan Kota Bima, Drs. H. Azhari menjelaskan, sesuai dengan keputusan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Nomor 002.6-115 Tahun 2019 tanggal 20 November 2019 tentang Penyusunan Hasil Pengukuran IID Kementerian Dalam Negeri tahun Anggaran 2019 telah menempatkan Kota Bima pada kategori/predikat "Inovatif" dengan indeks nilai 890 urutan 113 dari 514 Kota/Kabupaten se- Indonesia.
"Empat inovasi yang diikutkan adalah 3 inovasi dari Dinas Kesehatan Kota Bima yaitu Bengkel Alkes, Si Adul, Si Upin Capek Uber Rusa. Dan satu inovasi dari Bappeda Kota Bima yaitu Si Mone,” jelas Kadis Kesehatan.
Beberapa inovasi lain yang telah dilaksanakan pada unit kerja lingkup Dinas Kesehatan untuk disempurnakan dan dikembangkan sesuai persyaratan kompetisi. Dinas kesehatan sendiri menanamkan motto OU-OI (One Unit One Innovation).
"Motto inilah yang menjadi motivasi bagi para pekerja Bidang Kesehatan di Kota Bima saat ini", ujar Kadis Kesehatan.
Adapula dua inovasi lainnya yang akan segera dilaksanakan pada Tahun 2020 yakni Sehari Bersama Dokter di Kelurahan (SABARDOK). Inovasi ini juga sesuai visi-misi Walikota-Wakil Walikota Bima Periode 2018-2023 untuk mejingkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat.
Walikota Bima H Muhammad Lutfi SE secara khusus mengapresiasi keberhasilan Dinas Kesehatan. Ini pencapaian yang sangat luar biasa dan menjadi kado akhir tahun untuk Kota Bima. Baginya ini menjadi motivasi besar bagi Perangkat Daerah lainnya untuk menggenjot program inovasi unggulan di masing-masing OPD.
"Ke depan ini menjadi motivasi sekaligus cambuk bagi seluruh OPD yang dada di Pemerintah Kota Bima untuk menciptakan Inovasi dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat", ujar Walikota. (SR-01)