PJ Walikota Bima H. Mohammad Rum, MT Pimpin Rakor Pengendalian Inflasi |
Kota Bima, SorotNTB.com - Ir. H. Mohammad Rum, MT selaku Pj. Wali Kota Bima menghadiri Vicon Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi di Daerah Tahun 2024, bertempat di Ruang Rapat Wali Kota Bima. Rabu, 03 Januari 2024.
Kegiatan yang berlangsung di ruang Rapat Wali Kota tersebut, dihadiri oleh Sekda Kota Bima , Inspektur , Asisten II , Kepala Bapedda , Kepala BPKAD , Kadis Koperindag , Kadis Kominfotik , Kadis Pertanian , Kadis PUPR , Kadis Perikanan , Kadis Ketahanan Pangan , Kadis sosial , kadis Tenaga Kerja dan Kabag Ekonomi .
Dalam kesempatan tersebut Menteri Dalam Negeri RI, Tito Karnavian, menyampaikan kepada seluruh stakeholder untuk terus fokus dalam penanganan inflasi .
"Saya ucapkan selamat natal bagi umat kristiani dan selamat tahun Baru 2024, mudah-mudahan Tuhan memberikan yang terbaik kepada kita semua untuk terus mengabdi bagi bangsa dan negara," ungkap Tito Karnavian.
Lanjut dalam penyampaiannya Tito Karnavian menjelaskan bahwa isu yang dihadapi saat ini adalah tentang lapangan pekerjaan dan stabilisasi harga bahan pangan.
Salah satu isu yang dihadapi Indonesia terkait gejolak inflasi adalah fluktuasi harga komoditas, seperti minyak dan pangan, yang dapat memicu kenaikan harga secara signifikan. Hal ini dapat berdampak negatif pada daya beli masyarakat dan stabilitas ekonomi. Selain itu, kebijakan moneter dan fiskal yang tidak tepat juga dapat menjadi faktor penyebab inflasi yang tinggi. Upaya pemerintah untuk menjaga stabilitas harga dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang seimbang menjadi kunci dalam mengatasi isu ini.
"Jika kita tidak mengawal isu inflasi ini dengan kebijakan yang tepat, maka dikhawatirkan akan dapat memicu gejolak politik dan keamanan terutama menghadapi prosesi pemilu 2024," tegas Mendagri.
"Saya cukup bangga dengan kinerja tim pengendalian inflasi yang telah dibentuk sampai ke tingkat pemerintah daerah. Hal ini menyebabkan pertumbuhan ekonomi kita cukup baik, tingkat pertumbuhan tahunan PDB Indonesia berada di level 50 dari 185 negara di dunia. Meski saat ini masih ada beberapa daerah yang perlu diperhatikan tingkat pertumbuhan ekonominya. Saat ini berdasarkan pertumbuhan ekonomi per provinsi,
NTB adalah daerah dengan kategori pertumbuhan ekonomi terendah sebesar 1,16%. Tentunya kondisi ini perlu diatensi dengan membuat kebijakan yang lebih fokus lagi dalam menangani hal tersebut," jelas Tito Karnavian.
Dari segi laju Inflasi, Indonesia menempati peringkat ke 53 dari 186 negera di dunia. Akan tetapi, Inflasi Indonesia menepati peringkat ke 7 dari 24 negara G20.
Adapun tingkat inflasi di level negara ASEAN inflasi Indonesia menempati peringkat ke 4 dari 11 negara ASEAN.
"Angka Inflasi Indonesia saat ini sebesar 2,61%. inflasi kita relatif terjaga dengan baik, diharapkan untuk terus mengupayakan langkah-langkah terbaik untuk terus menekan angka inflasi", harap Tito Karnavian.
Sementara itu kepala BPS Pusat, Amalia Adininggar Widyasanti, menyampaikan bahwa inflasi bulan Desember 2023 terhadap november 2023 menurun sebesar 0,41%.
"Bulan Desember 2023 tercatat inflasi terendah dari tahun-tahun sebelumnya, ini merupakan kinerja terbaik." ungkapnya.
Dalam sepuluh tahun terakhir, tingkat inflasi yang tinggi umumnya terjadi pada periode-periode Perayaan hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN), di antaranya pada momen Puasa-Lebaran serta Perayaan Natal dan Tahun Baru.
Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa Penyumbang Utama andil Inflasi Desember 2023 pada Kelompok Makanan, Minuman, tembakau yaitu Cabai merah sebesar 0,06% Bawang merah 0,04%, Tomat 0,03%, Beras 0,02%, Telur Ayam Ras 0,02%, Cabai Rawit 0,02%, Daging Ayam Ras 0,01%, Bawang Putih 0,01%, Minyak Goreng 0,01%, Gula Pasir 0,01%, Rokok Kretek 0,01%, dan Rokok Putih memiliki andil sebesar 0,01%, pungkas Kepala BPS Pusat. (SRT-01)