BRIDA dan Labkesda Kota Bima Bakal Riset Kandungan Bahan Berbahaya di TPA Sampah | SorotNTB
Cari Berita

Iklan 970x90 px

BRIDA dan Labkesda Kota Bima Bakal Riset Kandungan Bahan Berbahaya di TPA Sampah | SorotNTB

Kamis, 19 Januari 2023

Brida dan Labkesda

Kota Bima, SorotNTB
- Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kota Bima bakal melakukan penelitian berkaitan dengan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang berlokasi di Kelurahan Oi Mbo Kecamatan rasanae Timur. Penelitian itu akan dilakukan bersama dengan laboratium pemeliharaan alat Kesehatan (Labkesda) Kota Bima.


Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan dan Pemanfaatan Riset BRIDA, Fahrul Annas, SE, saat apel pagi bersama pegawai dan juga karyawan BRIDA di halaman depan kantor setempat, Kamis, 19 Januari 2023.


Menurut Kabid yang biasa disapa  Pak Nanang ini, banyak hal yang harus diteliti berkaitan dengan sampah buangan akhir, termasuk kandungan yang bisa membahayakan kelangsungan hidup ekosistem di wilayah sekitar TPA maupun di wilayah lain di Kota Bima. “Kita tahu bahwa TPA Kita berada di bagian timur yang mana air nya mengalir menuju pemukiman, dan Kita harus mengantisipasi kemunginan kemungkinan terjadinya pencemaran itu,” ujar dia.


Dijelaskannya, BRIDA tetap akan melakukan berbagai upaya menjalin kerjasama dengan berbagai pihak soal limbah, termasuk kemungkinan bermitra dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk melakukan Riset soal kandungan sampah ini. “Untuk sementara Kita sudah berkoordinasi dengan Labkesda,” katanya.


Ia memaparkan, Labkesda bersama BRIDA Kota Bima nantinya akan meneliti kandungan bahan berbahaya dalam sampah buangan akhir, kemudian mengantisipasi agar tidak terjadi pencemaran lingkungan yang berimbas pada terganggunya kesehatan masyarakat di Kota Bima.


Ia menyebutkan, beberapa kemudahan melakukan riset berkat adanya alat di labkesda yang dimiliki oleh Kota Bima, termasuk kesiapan Labkesda meneliti kandungan logam berat, atau bahan kimia berbahaya dari sampah yang berada di TPA ini, setelah diketahui kandungan berbahaya tersebut maka tugas selanjutnya adalah mengantisipasi pencemarannya. "Inilah yang kita maksud bagaimana keterlibatan semua pihak, bisa saja upaya pencegahan, antsipasi atau pemanfaatan, yang pasti Kita harus tahu terlebih dahulu bagaimana keberadaan sampah serta kandungan di dalamnya, berikutnya akan dipikirkan bagaimana pencegahan atas pencemaran maupun solusi lain mengatasi persoalan sampah ini,” pungkasnya. (SRT-01)