DP3AP2KB Bima Gelar Rakor PPTKTA dan TPPO | SorotNTB
Cari Berita

Iklan 970x90 px

DP3AP2KB Bima Gelar Rakor PPTKTA dan TPPO | SorotNTB

Senin, 12 Desember 2022

Kegiatan Rakor DP3AP2KB Bima 

Bima, SorotNTB.com
- DP3AP2KB Kabupaten Bima Senin (12/12/2022) pagi menggelar Rapat Kordinasi (Rakor) tindak Pencegahan Dan penanganan, Tindak Kekerasan Terhadap Anak (PPTKTA), dan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di kabupaten Bima tahun 2022.


Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Ketua Kejaksaan atau pejabat mewakili, Ketua Pengadilan Agama atau pejabat mewakili, Kepala Kantor Kemenag Agama atau pejabat mewakili, Kepala BNNK Kabupaten Bima, Polres Kabupaten Bima, Polres Bima Kota, Kepala Kesbangpollinmas, Disnakertran, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Dikbud Pora, BPBD. PPA Polres Bima Kota, Bappeda Litbang. Serta tamu undangan lainnya, Acara tersebut berlangsung di Aula Kantor Dp3ap2kb Kab. Bima senin (12/12/22). 


Kepala (DP3AP2KB) Kabupaten Bima, Nurdin, S.Sos, didampingi Kepala Bidang Perlindungan Anak, Raodah SSt.Gz, Kes, menyatakan,  Bahwa, Output yang diharapkan dari pertemuan ini adalah : 


1. Validasi dan sinkronisasi  data kekerasan terhadap anak/Tindak Pidana Perdagangan Anak (TPPO) antar sektor terkait dilakukan setiap bulan. 


2. Segera untuk Membentuk Satuan Tugas ( SATGAS) pencegahan Kekerasan Terhadap Anak/TPPO.tk.Kabupaten Bima. 


3. semua lintas sektoral terkait mendukung upaya koordinasi, baik koordinasi data dan informasi, koordinasi progaram, maupun koordinasi Layanan.Katanya


Hal senada disampaikan, Kasi Pemberdayaan Perempuan, H. Rifai, M.Ap. Bahwa, "Kasus kekerasan terhdp perempuan yg terjadi  thn 2022  mengalami penurunan ( 54 kss )bila di banding thn 2021  sebanyak (71.Kasus)",. 


"Tetapi diupaya pencegahan TPP0 harus dilakukan secara masif, terutama oleh Imigrasi dan Disnajertrans".Tegasnya


Rifaid Juga menyatakan, "Kami pernah melakukan sosialisasi tentang Tindak pidana  perdagangan orang ( TPPO ) di Desa Buncu ternyata masyarakat, Toma, Toga, maupun Pemerintah Desa sudah mengetahui ada Perusahaan yang akan mengirim calon TKI ilegal tersebut. Tetapi calon TKI tersebut tidak mau menerima atas nasehat para tokoh tersebut, karena dianggap menghambat mereka cari kerja. 


Dirinya juga mendesak agar Segera membentuk Satgas TPPO dan berfungsi keberadaannya. Juga disampaikan tentang Memanfaatnya Aplikasi Si Mawar oleh masyarakst utk melaporkan kasus kekerasan yg dialami agar efisiensi waktu dan tenaga utk datang lsg ke Kantor kami. Tambah nya. 


Lewat kesempatanya pula, Kepala Bidang P2kb/Pk, Siti Marsina Menyatakan, "Dengan Program bangga kencana, ada 3 kelompok poktan yang dilaksanakan pada posyandu yaitu Bina keluarga balita, Bina keluarga remaja, Bina keluarga lansia".


Dari 3 program dimaksud, yakni peranan tenaga Pil KB/PKB yang memberi penyuluhan kepada keluarga balita, Keluarga remaja, Keluarga Lansia. Supaya Anak - anak dan remaja jauh dari hal-hal yang tidak kita iginkan. (SRT-02)