BDR Kebiasaan Baru Guru dan Siswa
Cari Berita

Iklan 970x90 px

BDR Kebiasaan Baru Guru dan Siswa

Rabu, 22 Juli 2020

Opini Oleh Ira Mulyati, S.Pd Guru Bahasa Inggris SMPN 14 Kota Bima
Opini, SorotNTB.com-Dimasa Pendami Disiase Covid-19 Pemerintah mengelurakan aturan atau regulasi bagi dunia pendidikan untuk melakukan kegiatan Belajar Dari Rumah (BDR), hal ini dilakukan sebagai langkah pencegahan penyebaran virus corona di indonesia.

Regulasi ini pun berlaku di seluruh indonesia baik dari pusat, provinsi maupun daerah begitupun juga di negara lain.

Pemerintah pusat mengeluarkan beberapa keputusan, antara lain Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Nomor : 01/KB/2020, Nomor 516 Tahun 2020, Nomor : HK 03.01/Menkes/363/2020 dan Nomor: 440-882 tanggal 15 Juni 2020 Tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 di masa Pandemi Corona Virus Desease 2019 (COVID-19).

Senada dengan hal tersebut, muncul juga Surat Edaran Gubernur NTB Nomor: 420/3320 UM/Dikbud tanggal 7 Juli 2020 tentang Penyelenggaraan Pembelajaran di Satuan Pendidikan pada Tahun Pelajaran 2020/2021 di masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), dan di ikuti pula Peraturan Walikota Bima Nomor 007/453/VII/2020 tentang Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun ajaran 2020/2021 di masa pandemi corona virus disease 2019 (Covid-19) tertanggal 10 Juli 2020.

Dengan semakin parah nya keadaan pandemi saat ini telah banyak merubah kebijakan di segala bidang, tidak terkecuali di bidang pendidikan, dimana guru dan siswa dibatasi kegiatan belajar mengajar di sekolah guna meminimalisir penularan covid-19. Alternatif yang ditawarkan pemerintah kota adalah Belajar Dari Rumah (BDR) dalam artian siswa-siswi akan memperoleh pelajaran secara daring maupun luring dan kebijakan ini adalah pilihan yang tepat.
Belajar dari rumah merupakan hal yang baru yang dialami oleh siswa, wali murid maupun bapak/ibu guru di tahun ajaran baru 2020/2021.

Dengan pembelajaran luring mungkin hal yang mudah karena hanya bapak ibu guru yang mendatangi anak-anak di rumah masing-masing tetapi kesulitan itu muncul ketika anak-anak menerima pembelajaran daring dari bapak ibu guru. Seperti kasus yang dialami oleh beberapa peserta didik pada umumnya, mereka tidak bisa menggunakan aplikasi yang sudah disiapkan untuk proses pembelajaran dan disatu sisi kemampuan teknologi bapak ibu guru juga yang belum siap menggunakan aplikasi pembelajaran ini menjadi kendala utama dalam proses pembelajaran secara daring (Online).

Guru yang masih kurang dengan TIK, mau tidak mau harus menguasai teknologi, karena mode daring yang kita lakukan, mewajibkan kita menguasai teknologi, yang selama ini bapak ibu guru hanya sebatas menyusun administrasi untuk persiapan kelasnya, sekarang guru di tuntut untuk menguasai teknologi, kreatif dan inovatif dalam melakukan proses pembelajaran secara daring.

Dengan banyaknya kendala yang dihadapi dalam proses Belajar Dari Rumah dengan pembelajaran daring ini, sehingga muncul rasa penasaran untuk menaklukan teknologi yang berkembang saat ini dan memotifasi diri untuk terus berbuat yang terbaik untuk peserta didik. Sehingga muncullah pemikiran untuk mengadakan beberapa pelatihan yang ditujukan kepada guru yang ada di SMPN 14 KOBI.

Bapak ibu guru, melakukan pembelajaran awal tentang pembelajaran daring, misalnya menggunakan WA, Google Classroom, dan google meet, aplikasi ini yang standar yang harus dikuasi oleh bapak ibu guru, terkadang mereka langsung mencoba, baik menggunakan laptop maupun smartphone. Semua bapak ibu guru memiliki motivasi tinggi, untuk melakukan perubahan ini, kalau kita tidak bergerak, kita akan di tinggal oleh perubahan, dan orang lain yang akan berubah.

Teringat sebuah potongan kalimat "Anak mu, merupakan anak zaman nya, maka ajari mereka sesuai perkembangan zaman". Kemampuan anak terhadap IT insya Allah tidak diragukan karena ini adalah zamannya mereka. Yang perlu kita lakukan adalah membimbing dan mengarahkannya, serta kita sebagai guru yang harus belajar banyak untuk bisa mengimbangi dengan baik. (RED)