![]() |
Puluhan warga saat menyegel Kantor Kelurahan Ule. (Foto: Ucok) |
Hal tersebut disampaikan langsung oleh salah satu masa aksi yaitu, Fahrudin yang juga sebagai Ketua Rt. 01.
"Intinya kami menolak dengan tegas jika ada Perempuan yang akan jadi Lurah di Kelurahan Ule ini," tegasnya kepada seluruh wartawan. Rabu (22/01/20).
"Karena informasi ini kami dapatkan langsung dari orang terdekat EA 1 dan ini sudah valid. Hanya saja kami untuk sementara masih rahasiakan namanya" katanya
Ada beberapa hal sehingga warga menolak dengan adanya Lurah Perempuan yang akan di angkat di Kelurahan ini. Yaitu, banyak program kegiatan tingkat Kelurahan yang tidak mampu dilakukan oleh seorang Lurah Perempuan.
"Intinya kami menolak kehadiran seorang Lurah Perempuan di sini" tegasnya
Setelah beberapa jam kemudian Kantor Lurah yang di segel warga akhirnya, Plt. Lurah Ule, Nakhyar Munkar, membuka kembali penyegelan tersebut dan didampingi oleh beberapa anggota kepolisian.
"Sebenarnya jabatan ini bukan harta warisan yang mesti dipertahankan, karena suatu waktu akan diambil oleh allah swt. Tentu dalam hal ini kita harus kembali kepada yang mengambil kebijakan" jelas Nakhyar
"Jika kebijakan mengambil alih jabatan saya saat ini, tentu saya harus legowo karena ini bentuk wujud loyalitas dirinya kepada atasan. Namun sebagai bawahan harus menerima tugas jika di tempatkan di manapun di Kota Bima ini" terangnya
Namun terkait dengan adanya penyegelan Kantor tersebut, karena kedepan Kelurahan Ule akan dipimpin oleh Lurah Perempuan. Tapi persoalan itu diluar kewenangan dirinya.
Hanya saja selama ini belum ada yang menggantikan dirinya karena belum ada SK yang masuk. (SR-01)