Langka dan Mahalnya Harga Pupuk Bersubsudi Disikapi serius, Polda NTB akan Panggil Kepala Distanbun NTB
Cari Berita

Iklan 970x90 px

Langka dan Mahalnya Harga Pupuk Bersubsudi Disikapi serius, Polda NTB akan Panggil Kepala Distanbun NTB

Sabtu, 25 Januari 2020

Ilustrasi (foto: Google)

Mataram, SorotNTB.com-Kelangkaan dan mahalnya pupuk subsidi disikapi serius Polda NTB. Khususnya di Pulau Sumbawa.

Pupuk subsidi ditingkat pengecer dijual dari harga Rp 100-150 ribu. Harga tersebut tidak hanya di Bima, tetapi di Dompu dan Sumbawa juga dijual dengan harga tinggi.

Dirreskrimsus Polda NTB Kombes Pol I Gusti Putu Gede Ekawana P mengatakan, petani di beberapa daerah mengeluhkan pupuk subsidi langka dan mahal. Karena itu, pihaknya akan memanggil pihak-pihak terkait.

"Kadis Pertanian dan Perkebunan (Distanbun, Red) NTB akan kami panggil," tegasnya kepada wartawan, Jumat (24/01/2020).

Ekawana belum memastikan kapan pemanggilan Kepala Distanbun NTB Husnul Fauzi. Namun ia menegaskan, pihak Distabun NTB akan dimintai keterangan terkait penyebab pupuk subsidi langka dan mahal.

"Kami akan tanya semuanya. Kenapa bisa mahal, kenapa bisa langka, apa masalahnya. Hampir semua daerah di Pulau Sumbawa. Bukan hanya di Bima, di Dompu dan Sumbawa juga," ujarnya.

Ia memahami petani saat ini sangat butuh pupuk. Karena tanaman mereka sudah tumbuh. Tetapi pengecer maupun distrubutor tidak boleh mengambil untung dengan menaikan harga sepihak, apalagi sampai mewajibkan petani membeli pupuk paketan.

"Jadi petani yang dirugikan. Kan sudah jelas, pupuk subsidi jenis urea itu Rp 90 ribu. Gak boleh pengecer jual di atas itu," terangnya.

Atas dasar keluhan petani, polda akan turun memeriksa pihak-pihak terkait. Diantaranya pengecer dan distributor.

Ekawana menegaskan jika ditemukan ada bukti tindak pidana, pihaknya akan memproses semua yang terlibat. "Kalau ada penyimpangan, kami akan proses secara hukum," tegas perwira tiga mawar ini. (SR-01)