Pemanfaatan Tiga Tanaman Penetral Racun, Kepala BRIDa Akan Lakukan Riset Lanjutkan | SorotNTB
Cari Berita

Iklan 970x90 px

Pemanfaatan Tiga Tanaman Penetral Racun, Kepala BRIDa Akan Lakukan Riset Lanjutkan | SorotNTB

Kamis, 09 November 2023

Kepala Brida Adhi Aqwam, ST, M.Eng, M.Sc 

Kota Bima, SorotNTB.com
- Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kota Bima, Adhi Aqwam, ST, M.Eng, M.Sc menanggapi positif hasil penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti dari BRIDA Kota Bima dan UM Malang, tentang ditemukannya tiga jenis tanaman pentaral racun limbah Sungai akibat pencemaran. Pihak BRIDA akan terus melakukan penelitian maupun Inovasi lanjutan untuk pemanfaatan tiga jenis tanaman tersebut agar bisa dimanfaatkan secara ekonomi. 


“Perkembangan tiga tanaman ini cenderung tidak terkendali, oleh karena itu Kita akan mencari cara pemanfaatan tiga jenis tumbuhan ini agar bisa dimanfaatkan secara ekonomi,” paparnya di Kantor BRIDA, Kamis, 9 November 2023, usai menerima laporan hasil penelitian yang dilakukan oleh tim BRIDA dan UM Malang.


Dikatakannya, BRIDA Kota Bima akan mencoba mengadopsi cara dareah lain tentang pemanfaatan tumbuhan tersebut, di antaranya eceng gondok telah banyak dimanfaatkan kerajinan tas maupun souvenir di sejumlah daerah. 


“Selain dimanfaatkan pembuatan tas bisa juga dengan mencari alternatif lain, pengembangan inovasi selanjutnya kita akan coba, ini penting dilakukan karena Kita melihat pengamanan di daerah lain pertumbuhan tiga jenis tanaman ini cenderung tidak terkendali,” ujar dia.


Di samping itu, papar Kaban alumni S2 Belanda ini, penelitian selanjutkan akan bisa dilakukan terkait pemanfaatan kangkung, apakah tumbuhan yang berkembang biak di sekitar areal tercemar bisa dikonsumsi atau tidak, jika pun tidak bisa dikonsumsi maka akan ada perlakuan berbeda terhadap tumbuhan tersebut yang tumbuh di sekitar arel yang tercemar.


Ia menjelaskan, di sejumlah daerah mengembangbiakan tiga tanaman ini memang sengaja telah dilakukan untuk menetralisir racun limbah di Sungai, namun akibat pertumbuhan yang tidak terkendali, mereka telah memanfaatkan tanaman tersebut secara ekonomi. 


“Yang Kita kuatir adalah jenis tanaman kangkung, jangan sampai tanaman ini dikonsumsi sebelum Kita tahu apakah beresiko atau tidak,” paparnya.


Ia terus mendorong para peneliti baik di lingkup BRIDA maupun institusi lain mengembangkan penelitian, hasil penelitian tersebut diharapkan mampu memberi solusi terhadap keputusan maupun kebijakan daerah dalam membangun berbagai sisi kehidupan Masyarakat. 


“Kita berharap temuan inovasi baru dari masyarakat maupun secara kelembagaan mampu memberikan kemudahan dalam pelayanan,”  harapnya. (SRT-03)