Pendidikan Karakter Diharapkan Mampu Meningkatkan Kualitas SDM
Cari Berita

Iklan 970x90 px

Pendidikan Karakter Diharapkan Mampu Meningkatkan Kualitas SDM

Minggu, 05 Juli 2020

Opini Oleh Sukardin, S.Pd Guru Mata Pelajaran Bahasa Inggris di SMPN 14 Kota Bima
Opini, SorotNTB.com- Saat ini pemerintah giat mencanangkan pentingnya pendidikan karakter. Berbagai kegiatan dengan tema tersebut rutin digelar, seperti baru-baru ini yang dilakukan di Kota Bima. Kegiatan penguatan karakter yang digelar oleh Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi NTB.

Kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan mampu membangun karakter siswa maupun masyarakat. Sehingga ke depannya diharapkan mampu meningkatkan kualitas SDM kita.

Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Penyelenggaraan Pendidikan pada Pasal 17 Ayat (3) menyebutkan bahwa pendidikan dasar, termasuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) bertujuan membangun landasan bagi berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang, (a) beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. (b) berakhlak mulia, dan berkepribadian luhur; (c) berilmu, cakap, kritis, kreatif, dan inovatif; (d) sehat, mandiri, dan percaya diri; (e) toleran, peka sosial, demokratis, dan bertanggungjawab.

Berdasarkan hal tersebut, jelas bahwa tujuan pendidikan di setiap jenjang, termasuk SMP sangat berkaitan dengan pembentukan karakter peserta didik. Pendidikan Karakter sudah menjadi kebutuhan untuk membentengi siswa – siswa dari derasnya pengaruh kehidupan modern yang cenderung egois dan cuek.

Kenakalan – kenakalan remaja sekarang sudah berada pada taraf yang cukup mengkhawatirkan. Berita tentang kasus kenakalan remaja setiap hari kita saksikan. Kekerasan, Pornografi, maupun Narkoba sudah menjangkau anak-anak kita.

Di Kota maupun Kabupaten Bima sering kita melihat generasi muda kita melakukan kenakalan. Bahkan sudah sampai pada taraf yang sangat mengkhawatirkan. Seperti kasus viral video mesum, perkelahian siswi maupun obrolan vulgar yang saat kita mendengarnya membuat kita mengelus dada.

Banyak orang tua yang mempercayakan pendidikan karakter hanya kepada sekolah. Dan tidak sedikit pula yang membebaskan dirinya dari kewajiban mendidik anak-anaknya. Semuanya dipercayakan kepada sekolah, ibarat seperti mencuci pakaian kotor ke laundry.

Kita tinggal terima beres dan pakaian sudah dalam keadaan rapi dan wangi. Padahal, pengendali penting karakter anak itu ada pada orang tua. Karena orang tua punya potensi waktu yang banyak dengan anak-anaknya. Karakter orang tua pada umumnya menurun terhadap anak-anaknya. Ini karna kebiasaan orang tua dilihat dan diikuti oleh sang anak.

Bagaimana mungkin kita mengharapkan anak kita untuk tidak merokok, padahl kita jelas-jelas merokok didepannya. Jadi, saat kita tidak ingin karakter buruk menurun pada anak kita, maka kita harus menghentikan kebiasaan tersebut. Minimal kita tidak melakukannya di depan mereka. Jadi, kunci keberhasilan membentuk karakter seorang anak adalah perlunya kerjasama yang baik antara Orang tua dan Guru. Sehingga tujuan pendidikan bisa diraih. (RED)